MIKROSKOP
A. PENDAHULUAN
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting
pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat
bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil
(mikroskopis). Sekarang ini Mikroskop sudah lebih jauh berkembang sehingga
memiliki kekuatan pembesaran hingga jutaan kali, juga memiliki tingkat
ketelitian (akurasi) yang sangat tinggi. Hal ini membantu memecahkan persoalan
manusia tentang organisme yang berukuran kecil.
Untuk mengetahui mikroskop maka perlu diketahui komponen mikroskop,
macam mikroskop, penggunaan dan pemeliharaannya.
B. PEMBAHASAN
1. Komponen Mikroskop
Gambar 1.1 Komponen Mikroskop
a. Lensa
Okuler, merupakan
lensa paling atas dari bagian mikroskop. Lensa tersebut berfungsi memperbesar
bayangan objek. Bayangan yang dihasilkan lensa tersebut adalah maya, tegak dan
diperbesar.
b.
Lensa Objektif, merupakan lensa yang dekat dengan
objek yang akan diamati. Bayangan objek yang dihasilkan adalah nyata, terbalik
dan diperbesar. Pada umumnya, kekuatan lensa adalah 4X, 10X, 25X, 40X dan 100X.
c.
Diagragma, merupakan bagian alat yang
berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
d.
Reflektor, terdiri atas cermin datar dan
cekung yang berfungsi untuk mengarahkan pantulan cahaya yang masuk atau
mengenai lensa onjek.
e.
Kondensor, merupakan alat yang digunakan
untuk mengumpulkan cahaya sehingga dapat menerangi preparat.
f.
Pengarah Kasar (makrometer), digunakan untuk menaikturunkan
tubus mikroskop secara cepat agar diperoleh fokus bayangan onjek yang tepat.
g.
Pengarah Halus (mikrometer), digunakan untuk mencari bayangan
paling jelas.
h.
Tubus, merupakan tabung yang
menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
i.
Revolver, digunakan untuk memilih lensa
objektif yang dikehendaki.
j.
Meja Objek, digunakan sebagai tempat untuk
meletakkan objek yang akan diamati.
k.
Penjepit Objek, digunakan untuk menjepit kaca
objek yang akan diamati agar tidak mudah bergeser.
l.
Sekrup, digunakan untuk mengatur sudut
berdirinya badan mikroskop.
m.
Lengan Mikroskop, merupakan bagian atau tempat yang
digunakan untuk memegang mikroskop.
n.
Kaki Mikroskop, merupakan penyangga berdirinya
badan mikroskop.
2. Macam-macam Mikroskop
Ada dua jenis mikroskop
berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi
(mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan
berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron :
A.
Mikroskop
Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai
perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai
kaki yang berat dan kokoh dengan
tujuan agar dapat berdiri dengan stabil.
Mikroskop cahaya
memiliki tiga sistem lensa, yaitu
lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan
lensa okuler terletak pada kedua
ujung tabung mikroskop`. Lensa okuler pada mikroskop bisa
berbentuk lensa tunggal
(monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop
terdapat tempat dudukan lensa
obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah
tabung mikroskop terdapat meja
mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang
ketiga adalah kondensor.
Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop
yang lain. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya
masih berasal dari sinar matahari yang
dipantulkan dengan suatu cermin
datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor.
Cermin ini akan mengarahkan
cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern
sudah dilengkapi lampu sebagai
pengganti sumber cahaya matahari.
B.
Mikroskop
Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis
mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda
yang berukuran relatif besar.
Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dengan mikroskop ini
dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hampir sama
dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan
lensa obyektif. Beberapa
perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:
(1) ruang ketajaman lensa
mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya
sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati.
(2) sumber cahaya berasal dari
atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya
10 kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3
kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah
mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat
lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus obyek terletak
disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas
pengatur fokus.
C.
Mikroskop
Elektron
Sebagai gambaran mengenai
mikroskop elektron kita uraikan sedikit dalam buku ini. Mikroskop elektron
mempunyai perbesaran sampai 100 ribu
kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai
dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning
(SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil
arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati
secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil
internal sel.
3. Penggunaan Mikroskop
Langkah-langkah yang digunakan
untuk mengamati suatu objek dengan menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut
:
1.
Naikkan
tubus mikroskop. Hal tersebut bertujuan agar lensa objektif tidak menghalangi
kita pada saat menempatkan objek yang akan diamati.
2.
Pilih
lensa objektif paling lemah, misalnya pembesaran 4X. Hal itu dimaksudkan agar
objek dapat terlihat secara keseluruhan.
3.
Atur
reflektor untuk memasukkan cahaya ke mikroskop.
4.
Tempatkan
objek yang akan diamati tepat dibawah lensa objektif.
5.
Dengan
menggunakan pengarah kasar(makrometer), turunkan tubus sampai diperoleh
bayangan benda yang paling jelas.
6.
Untuk
menemukan sasaran yang dicari, geser kaca objek.
7.
Jepit
kaca objek dengan menggunakan penjepit objek lalu amati objeknya.
Beberapa hal yang harus
diperhatikan ketika menggunakan mikroskop yaitu sebagai berikut :
1.
Jangan
arahkan reflektor pada sumber cahaya langsung karena pencahayaan yang terlalu
kuat dapat merusak mata.
2.
Mulai
dengan menggunakan lensa objektif pembesaran paling lemah pada setiap melakukan
pengamatan.
3.
Pastikan
objek yang hendak diamati telah ditutup dengan kaca penutup.
4.
Kedudukan
meja objek pada saat melakukan pengamatan hendaknya dalam posisi datar sehingga
pengamatlah yang mesti menyesuaikan.
5.
Jangan
meraba lensa dengan jari karena kotoran akan menempel pada lensa dan akan
merangsang tumbuhnya jamur.
6.
Hindarkan
terjadinya kontak langsung antara lensa objektif dan objek karen dapat merusak
lensa.
7.
Bersihkan
lensa dengan kain atau kertas lensa.
8.
Hindarkan
penyimpanan mikroskop pada tempat yang lembap. Untuk mencegah lemari dari
kelembapan, lemari sebaiknya diberi lampu, bila perlu mikroskop disimpan dalam
kotak penyimpanan yang di dalamnya diberi silika gel.
9.
Bawalah
mikroskop dengan hati-hati menggunakan kedua tangan. Satu telapak tangan
menahan alas kaki mikroskop dan tangan yang lain memegang lengan mikroskop.
4. Pemeliharaan Mikroskop
a)
Mikroskop
harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa.
Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica
gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari
yang diberi lampu
b)
Bagian
mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan
debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat
semprot atau kuas lembut.
c)
Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan
lain-lain pada lensa dengan menggunakan
kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau
isopropil alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau
kain
d)
Bersihkan
badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan sedikit deterjen.
e)
Sisa
minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene).
Hati-hati xilol dapat merusak bahan plastik.
Daftar Pustaka
______. Tth. The Compound Light
Microscope. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, dari
www.southwestschool.org
Anonim. 2005. Instruction Manual
for Home Microscope. Diambil pada tanggal 20 Februari
2009, dari
www.homesciencetools.com.
______. 2008. Mikroskop dan
Penggunaannya. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, dari
http://hafidhamr.blogsome.com/2008/06/05/macam-macam-mikroskop/trackback
______. 2008. Macam-macam
Mikroskop. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, dari
www.microscope.com
Koesmadji Wirjosoemarto, dkk.
Tth. Teknik Laboratorium. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar