Rabu, 30 Januari 2013


MIKROSKOP

A.  PENDAHULUAN
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Sekarang ini Mikroskop sudah lebih jauh berkembang sehingga memiliki kekuatan pembesaran hingga jutaan kali, juga memiliki tingkat ketelitian (akurasi) yang sangat tinggi. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil.  Untuk mengetahui mikroskop maka perlu diketahui komponen mikroskop, macam mikroskop, penggunaan dan pemeliharaannya. 















B.  PEMBAHASAN
1.  Komponen Mikroskop
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRJCk48eaUVk9_bAjsSsL4UAuCg-Sxts-ESH5194eTa5sNtlKCX
Gambar 1.1 Komponen Mikroskop
a.      Lensa Okuler, merupakan lensa paling atas dari bagian mikroskop. Lensa tersebut berfungsi memperbesar bayangan objek. Bayangan yang dihasilkan lensa tersebut adalah maya, tegak dan diperbesar.
b.      Lensa Objektif, merupakan lensa yang dekat dengan objek yang akan diamati. Bayangan objek yang dihasilkan adalah nyata, terbalik dan diperbesar. Pada umumnya, kekuatan lensa adalah 4X, 10X, 25X, 40X dan 100X.
c.       Diagragma, merupakan bagian alat yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
d.      Reflektor, terdiri atas cermin datar dan cekung yang berfungsi untuk mengarahkan pantulan cahaya yang masuk atau mengenai lensa onjek.
e.       Kondensor, merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan cahaya sehingga dapat menerangi preparat.
f.       Pengarah Kasar (makrometer), digunakan untuk menaikturunkan tubus mikroskop secara cepat agar diperoleh fokus bayangan onjek yang tepat.
g.       Pengarah Halus (mikrometer), digunakan untuk mencari bayangan paling jelas.
h.      Tubus, merupakan tabung yang menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
i.        Revolver, digunakan untuk memilih lensa objektif yang dikehendaki.
j.        Meja Objek, digunakan sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan diamati.
k.      Penjepit Objek, digunakan untuk menjepit kaca objek yang akan diamati agar tidak mudah bergeser.
l.        Sekrup, digunakan untuk mengatur sudut berdirinya badan mikroskop.
m.    Lengan Mikroskop, merupakan bagian atau tempat yang digunakan untuk memegang mikroskop.
n.      Kaki Mikroskop, merupakan penyangga berdirinya badan mikroskop.
2.  Macam-macam Mikroskop
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron :   
A.     Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai
kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat  berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya
memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan
lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop`. Lensa okuler pada mikroskop bisa
berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop
terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah
tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang
ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop
yang lain.  Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang
dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor.
Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern
sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.
B.     Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda
yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama
mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan
lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:
(1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati.
(2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan sistem  zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus obyek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur fokus.  
C.     Mikroskop Elektron
Sebagai gambaran mengenai mikroskop elektron kita uraikan sedikit dalam buku ini. Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100  ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua  tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel. 
3.  Penggunaan Mikroskop
Langkah-langkah yang digunakan untuk mengamati suatu objek dengan menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut :
1.      Naikkan tubus mikroskop. Hal tersebut bertujuan agar lensa objektif tidak menghalangi kita pada saat menempatkan objek yang akan diamati.
2.      Pilih lensa objektif paling lemah, misalnya pembesaran 4X. Hal itu dimaksudkan agar objek dapat terlihat secara keseluruhan.
3.      Atur reflektor untuk memasukkan cahaya ke mikroskop.
4.      Tempatkan objek yang akan diamati tepat dibawah lensa objektif.
5.      Dengan menggunakan pengarah kasar(makrometer), turunkan tubus sampai diperoleh bayangan benda yang paling jelas.
6.      Untuk menemukan sasaran yang dicari, geser kaca objek.
7.      Jepit kaca objek dengan menggunakan penjepit objek lalu amati objeknya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan mikroskop yaitu sebagai berikut :
1.      Jangan arahkan reflektor pada sumber cahaya langsung karena pencahayaan yang terlalu kuat dapat merusak mata.
2.      Mulai dengan menggunakan lensa objektif pembesaran paling lemah pada setiap melakukan pengamatan.
3.      Pastikan objek yang hendak diamati telah ditutup dengan kaca penutup.
4.      Kedudukan meja objek pada saat melakukan pengamatan hendaknya dalam posisi datar sehingga pengamatlah yang mesti menyesuaikan.
5.      Jangan meraba lensa dengan jari karena kotoran akan menempel pada lensa dan akan merangsang tumbuhnya jamur.
6.      Hindarkan terjadinya kontak langsung antara lensa objektif dan objek karen dapat merusak lensa.
7.      Bersihkan lensa dengan kain atau kertas lensa.
8.      Hindarkan penyimpanan mikroskop pada tempat yang lembap. Untuk mencegah lemari dari kelembapan, lemari sebaiknya diberi lampu, bila perlu mikroskop disimpan dalam kotak penyimpanan yang di dalamnya diberi silika gel.
9.      Bawalah mikroskop dengan hati-hati menggunakan kedua tangan. Satu telapak tangan menahan alas kaki mikroskop dan tangan yang lain memegang lengan mikroskop.
4.  Pemeliharaan Mikroskop
a)      Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa. Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak  lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu 
b)      Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot  atau kuas lembut.
c)      Bersihkan  kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain  pada lensa dengan menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-ether atau isopropil alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain
d)      Bersihkan badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan  sedikit deterjen. 
e)      Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Hati-hati xilol dapat merusak bahan plastik.



Daftar Pustaka
______. Tth. The Compound Light Microscope. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, dari
www.southwestschool.org
Anonim. 2005. Instruction Manual for Home Microscope. Diambil pada tanggal 20 Februari
2009, dari www.homesciencetools.com.
______. 2008. Mikroskop dan Penggunaannya. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, dari
http://hafidhamr.blogsome.com/2008/06/05/macam-macam-mikroskop/trackback
______. 2008. Macam-macam Mikroskop. Diambil pada tanggal 20 Februari 2008, dari
www.microscope.com
Koesmadji Wirjosoemarto, dkk. Tth. Teknik Laboratorium. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.